cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Karet
Published by Pusat Penelitian Karet
ISSN : 0852808X     EISSN : 25030469     DOI : -
JURNAL PENELITIAN KARET (Indonesian Journal of Natural Rubber Research, p-ISSN : 0852-808X ; e-ISSN : 2503-0469) is accreditate national scientific journal published by Pusat Penelitian Karet (Indonesian Rubber Research Institute) – PT. Riset Perkebunan Nusantara, based in Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 West Java Indonesia. The objective of the journal is to disseminate the innovation of rubber research to researcher, practitioner and user of information in general. Authors constribute on the publication of Jurnal Penelitian Karet are coming from Indonesian Rubber Research Institute and its subsidiary research center and also other research and development institutes, government agencies, universities, associations, and industries.
Arjuna Subject : -
Articles 24 Documents
Search results for , issue "JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019" : 24 Documents clear
DAMPAK PENERAPAN AGREED EXPORT TONNAGE SCHEME (AETS) TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI KARET INDONESIA Purwaningrat, Linda; Novianti, Tanti; Dermoredjo, Saktyanu K
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.641

Abstract

Karet merupakan komoditi rakyat yang berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Namun harga karet alam berfluktuasi dengan tren menurun, sehingga mempengaruhi pendapatan negara dan kesejahteraan petani karet Indonesia. Oleh sebab itu, negara ? negara produsen karet alam alam forum ITRC bersepakat untuk melakukan pembatasan ekspor dengan skema yang kemudian disebut agreed export tonnage scheme (AETS) sebagai upaya stabilisasi harga karet di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak penerapan AETS sebagai kebijakan perdagangan karet alam terhadap kesejahteraan petani karet Indonesia. Analisis menggunakan model ekonometrik dalam bentuk sistem persamaan simultan yang diestimasi dengan metode Two Stage Least Squares (2SLS) menggunakan data series tahunan 1992?2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan AETS mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Adapun kesejahteraan petani yang paling tinggi diperoleh apabila seluruh negara anggota ITRC menerapkan AETS sesuai dengan kesepakatan.
PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN BATANG BAWAH KARET MELALUI METODE PEMANGKASAN TAJUK Junaidi, Junaidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.653

Abstract

Dalam kondisi permintaan bibit karet yang minim, upaya memperlambat pertumbuhan batang bawah diperlukan agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemangkasan tajuk terhadap pertumbuhan batang bawah karet dalam polibeg. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan, setiap satuan percobaan terdiri dari 10 polibeg tanaman. Perlakuan pemangkasan tajuk terdiri dari tiga taraf yaitu P0 (kontrol, tanpa pemangkasan), P1 (Pemangkasan dua tahap, di atas karangan daun pertama (6 minggu setelah tanam (mst)) dan di atas karangan daun kedua (9 mst), dan P2 (Pemangkasan satu tahap di atas karangan daun pertama (6 mst)). Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan P1 memiliki laju pertumbuhan diameter batang nyata lebih rendah (0,30 mm/minggu) dibanding kontrol (0,38 mm/minggu), sedangkan perlakuan P2 tidak berbeda nyata (0,35 mm/minggu) dibanding kontrol.  Pada 22 mst, panjang dan bobot kering akar tidak berbeda nyata antar perlakuan. Ketebalan kulit pada perlakuan kontrol nyata lebih tinggi dibanding P1 dan P2 namun persentase keberhasilan okulasi tidak berbeda nyata antar perlakuan (P0 = 63%, P1 = 56%, dan P2 = 74%). Jika diameter batang bawah maksimal yang dianjurkan adalah 26 mm, maka dengan perlakuan P0 hanya dapat dipertahankan selama 17 bulan, sedangkan P1 selama 22 bulan dan P2 selama 19 bulan. Pemangkasan dua tahap dapat memperpanjang masa pakai batang bawah karet selama 5 bulan dibanding tanpa pemangkasan dan dapat menjadi alternatif bagi penangkar untuk menyiasati kondisi permintaan bibit yang minim.
INTEGRASI PASAR KARET ALAM INDONESIA DENGAN PASAR DUNIA Yunigtyas, Citra Vita; Hakim, Dedi Budiman; Novianti, Tanti
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.647

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara eksportir karet alam terbesar di dunia. Hal tersebut menyebabkan harga karet alam Indonesia berfluktuasi mengikuti perubahan harga di pasar dunia. Namun terdapat disparitas harga karet alam antara pasar Indonesia dengan pasar dunia. Pasar karet alam Indonesia lambat dalam merespon perubahan harga yang terjadi di pasar dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar karet alam Indonesia dengan pasar dunia. Data yang digunakan merupakan data time series bulanan, yaitu 130 bulan (Januari 2008 - Oktober 2018). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Vector Error Correction Model (VECM). Hasil menunjukkan bahwa pasar karet alam Indonesia memiliki integrasi dengan pasar dunia baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEJADIAN LUAR BIASA PENYAKIT GUGUR DAUN KARET DI INDONESIA Febbiyanti, Tri Rappani; Fairuzah, Zaida
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.616

Abstract

Karet merupakan komoditi yang penting  dan sumber pendapatan petani bagi Indonesia. Salah satu penyebab rendahnya produksi karet di Indonesia karena adanya gangguan  berbagai penyakit.  Akhir-akhir ini, salah satu penyakit karet yang menjadi oubreak di pertanaman karet Indoensia yaitu penyakit gugur daun.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penyakit gugur daun yang saat ini oubreak di Indonesia, mengisolasi serta mengkarakterisasi  patogen penyebabnya.  Hasil pengamatan dilapangan menujukkan gejala penyakit mengakibatkan pengguguran daun secara terus menerus hingga 75-90%,  kanopi  menjadi tipis dan produksi  turun hingga 25 ? 45% (Data Balai Penelitian Sembawa Bulan mei-juni 2018), Pengukuran intensitas penyakit berdasarkan  kategori dari International Rubber Research and Development Board (IRRDB). Penyakit ini menyerang semua klon dan semua stadia tanaman baik di pembibitan, kebun entres, tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.  Berdasarkan hasil secara morfologi terlihat bahwa patogen ini adalah Pestalotiopsis sp dan diperoleh 2 gejala hasil postulat koch.  
PERAN INDUSTRI KARET DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI: PENDEKATAN SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI Machmud, Musdhalifah; Siregar, Hermanto; Harianto, Harianto; R Susila, Wayan
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.659

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa linkages dan dampak industri karet alam terhadap perekonomian daerah Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Provinsi Jambi tahun 2015. Metode penelitian ini adalah dengan mendisagregasi matriks SNSE dari ordo 52x52 menjadi 55x55 dengan mendisagregasi sektor perkebunan menjadi 4 sektor, yaitu industri ban; industri karet remah dan karet asap; industri barang-barang lainnya dari karet; dan industri kayu, barang dari kayu, dan lain lain. Hasil temuan menunjukkan bahwa industri karet primer maupun hilir berperan signifikan terhadap perekonomian Provinsi Jambi, yaitu sebesar IDR 29,86 Trilliun atau 69,17% dari nilai tambah faktor produksi di Provinsi Jambi dan penyerapan tenaga kerja sebesar 630 ribu orang atau 40,2% dari jumlah tenaga kerja di Provinsi Jambi. Hasil temuan menunjukkan bahwa forward dan backward linkage dari semua industri karet primer dan dua jenis industri karet hilir (industri karet remah dan karet asap; dan industri kayu, barang dari kayu dan lain lain) memiliki forward linkage < 1 dan backward linkage >1 sehingga hanya efektif sebagai leading sector saja. Perubahan yang terjadi di sektor lain atau menggunakan pembangunan sektor lain tidak akan efektif untuk mendorong pertumbuhan keempat subsektor industri karet tersebut. Sektor industri karet primer dan dua jenis industri karet hilir tersebut akan tumbuh jika sektor itu sendiri yang ditumbuhkan. Dari aspek penggandaan pendapatan secara total, subsector perkebunan karet memiliki penggandaan pendapatan total yang tertinggi. Dengan demikian, untuk meningkatkan pendapatan pada agisbisnis karet secara keseluruhan, maka pemilihan pembangunan fokus di subsector perkebunan karet merupakan kebijakan  yang strategis dan prioritas karena penggandaan pendapatan totalnya yang tertinggi (1,35) disusul oleh perkebunan selain karet (1,28); industri kayu, barang dari kayu (1,17) dan industri karet remah dan karet asap (1,09).  Kebaruan penelitian ini adalah secara spesifik mendisagregasi sektor perkebunan karet menjadi subsubsektor perkebunan karet yang lebih rinci.
PERTUMBUHAN BATANG BAWAH TANAMAN KARET PADA BEBERAPA FREKUENSI PEMUPUKAN NPK DAN PUPUK ORGANIK BRIKET DALAM ROOT TRAINER Putra, Riko Cahya; Pamungkas, Ari Santosa; Susetyo, Imam
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.648

Abstract

Pemupukan anorganik memegang peranan penting pada pembibitan tanaman karet dalam root trainer. Efektivitas pemupukan anorganik dipengaruhi oleh frekuensi pemupukan yang tepat dan pemberian pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK pada beberapa frekuensi pemupukan dan pupuk organik briket gambut rawa pening terhadap pertumbuhan batang bawah tanaman karet dalam root trainer. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Balai Penelitian Getas, Salatiga, Jawa Tengah pada bulan April sampai September 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomize Design). Perlakuan terdiri atas tanpa pemupukan, pupuk NPK 1 minggu, dan kombinasi frekuensi pemupukan (1, 2, 3, dan 4 minggu) dengan pupuk organik briket (1 dan 2 buah). Kombinasi pupuk NPK pada semua frekuensi pemupukan dengan pupuk organik briket gambut rawa pening menunjukkan tinggi tanaman, diameter batang, bobot tanaman, bobot akar, dan kandungan hara daun yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pemupukan dan memiliki efektivitas agronomi yang lebih tinggi dibandingkan pupuk NPK 1 minggu. Perlakuan pupuk NPK setiap 1 minggu +2 pupuk organik briket merupakan perlakuan dengan efektivitas agronomi tertinggi (EAR 339%). Sedangkan efektivitas agronomi terrendah ditunjukkan pada perlakuan pupuk NPK setiap 4 minggu +1 pupuk organik briket (EAR 206%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa penambahan pupuk organik briket gambut rawa pening dapat mengurangi frekuensi pemupukan anorganik hingga 4 kali dengan efektivitas agronomi yang masih lebih tinggi dibandingkan pupuk NPK 1 minggu
ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN DENGAN PENANAMAN POHON SENGON PADA AREAL KARET BELUM MENGHASILKAN (TBM) DI KEBUN SUKAMANGLI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX Mahmudi, Mahmudi; Karno, Karno; Purbajanti, Endang Dwi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.662

Abstract

Agroindustri perkebunan karet ditentukan oleh produktivitas tanaman, harga jual karet dan harga pokok produksi. Peningkatan produktivitas dan pendapatan lahan karet dapat dilakukan melalui pengembangan usahatani tamanan sela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman sela sengon terhadap pertumbuhan karet serta analisis kelayakan finansial usahanya. Penelitian ini dilakukan pada tanaman karet belum menghasilkan (tahun tanam 2010) dan sengon berumur 4,5 tahun menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dua faktor yaitu pola penanaman sengon dan baris tanaman karet. Pola penanaman sengon terdiri dari kontrol, box system, tanaman pinggir jalan (TPJ) 3 meter dan TPJ 5 meter sedangkan baris tanaman karet dilakukan pengamatan terhadap baris pertama sampai dengan baris kesepuluh. Setiap baris tanaman terdiri atas 40 pohon karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman tanaman sela sengon tidak mempengaruhi pertumbuhan karet di lahan TBM. Pola tanam sengon yang diterapkan hanya berpengaruh terhadap lilit batang pada baris 1 karet. Ketebalan kulit karet pola TPJ 5 meter lebih rendah dibanding pola tanam sengan yang lainnya. Namun pola TPJ 5 memberikan pendapatan tambahan bagi lahan TBM karet terbesar mencapai IDR 18.610.954 /Km/tahun tahun atau IDR 1.551.793 /Ha/tahun. Hasil analisis finansial diperoleh bahwa ketiga pola tanam sengon layak untuk dikembangkan di lahan TBM karet dengan pola TPJ 5 meter memberikan peluang investasi terbesar karena menghasilkan NPV mencapai IDR  41.034.157. Dengan demikian tanaman sela sengon dapat menjadi alternatif peningkatan produktivitas lahan dan pendapatan tambahan TBM karet.
TANGGAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (HEVEA BRASILLIENSIS MUELL ARG) KLON PB 330 DAN SIFAT KIMIA MEDIA TANAM DENGAN PEMBERIAN PEMBENAH TANAH Ashari, Ariifin; Asbur, Yenni; Purwaningrum, Yayuk
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.660

Abstract

Pembibitan karet perlu dikelola dengan baik karena mutu bibit karet yang dihasilkan sangat menentukan performa perkebunan karet. Selain penggunaan klon unggul anjuran, peningkatan produktivitas lahan juga merupakan hal penting dalam meningkatkan produktivitas hasil tanaman karet, diantaranya adalah dengan penggunaan pembenah tanah. penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon pertumbuhan bibit karet klon PB 330 dan sifat kimia media tanam dengan pemberian pembenah tanah. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok non-faktorial enam ulangan dengan pembenah tanah sebagai perlakuan sebanyak tiga perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembenah tanah kompos kandang ayam mampu meningkatkan kandungan  C-organik, N-total, P-tersedia, dan K-tersedia media tanam berturut-turut sebesar 92.06%, 175.00%, 74.14%, dan 82.14%. Pembenah tanah kompos jerami mampu meningkatkan kandungan C-organik, N-total, dan K-tersedia media tanam berturut-turut sebesar 92.06%, 175.00%, dan 3.57%, tetapi belum mampu meningkatkan kandungan P-tersedia media tanam. Pembenah tanah kompos kandang sapi hanya mampu meningkatkan kandungan C-organik dan N-total media tanam, tetapi menurunkan kandungan P-tersedia dan K-tersedia media tanam.             Pembenah tanah kompos kandang ayam mampu meningkatkan pertumbuhan bibit karet asal stump klon PB 330 dibandingkan dengan pembenah tanah kompos jerami, kompos kandang sapi, dan kontrol.
PENGARUH KONSENTRASI IBA TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR DUA FASE WARNA BATANG PADA STEK BATANG BAWAH KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL. AGR) Ulya, Tsalisa Himma; Rogomulyo, Rohlan; Admojo, Lestari
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.631

Abstract

Ketersediaan biji karet sebagai bahan tanam untuk batang bawah seringkali terkendala iklim serta musim biji yang hanya ada satu kali dalam setahun. Stek batang karet dari tanaman seedling dilakukan sebagai upaya dalam memenuhi ketersediaan batang bawah dengan penambahan auksin untuk memicu pertumbuhan akar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi auksin dan fase warna batang yang paling tepat untuk pertumbuhan akar pada stek batang bawah karet. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Getas pada bulan Februari sampai September 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor yaitu fase warna batang dan konsentrasi IBA dengan jumlah 60 tanaman setiap perlakuan sebagai ulangan. Faktor pertama adalah fase warna batang yang terdiri dari dua yaitu cokelat dan hijau. Faktor kedua yaitu konsentrasi IBA yang terdiri dari 0, 100, 200, dan 300 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stek batang cokelat dengan konsentrasi IBA 100 ppm memberikan respon terbaik pada persentase berakar sebesar 54,84% dan panjang akar 7,93 cm, sedangkan stek batang hijau menunjukkan hasil terbaik pada perlakuan IBA 300 ppm dengan persentase berakar sebesar 34,38% dan panjang akar 5,83 cm pada pengamatan 3 Bulan Setelah Stek. Panjang akar stek pada 6 BSS tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata baik pada perlakuan penambahan IBA maupun warna batang.
PENGARUH VULKANISASI LATEKS KARET ALAM DENGAN CARA RADIASI MENGGUNAKAN MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KADAR PROTEIN BARANG JADINYA Ramadhan, Arief; Darsono, Darsono; Nuraini, Elin; Handayani, Hani; Cifriadi, Adi; Puspitasari, Santi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.661

Abstract

Saat ini, terdapat tiga proses vulkanisasi yang umum digunakan di industri lateks karet alam, yaitu vulkanisasi dengan belerang, radiasi, dan peroksida. Vulkanisasi belerang menghasilkan produk dengan sifat mekanis yang unggul dibandingkan dengan vulkanisasi radiasi dan peroksida. Vulkanisasi lateks karet alam dengan radiasi dilakukan dengan mengekspos lateks karet alam terhadap radiasi pengion berenergi tinggi seperti sinar gamma atau berkas elektron. Penggunaan radiasi berkas elektron untuk vulkanisasi karet alam masih terbatas terutama untuk aplikasi pada barang jadi lateksnya seperti sarung tangan. Makalah ini membahas efek iradiasi berkas elektron pada vulkanisasi lateks terhadap sifat mekanik barang jadi lateksnya. Tiga jenis lateks yang digunakan (lateks pekat, lateks terdeproteinisasi, dan kompon lateks) kemudian diradiasi dengan mesin berkas elektron pada variasi dosis (0, 50, 70, 90, 130, dan 150 Kgy). Setelah vulkanisasi, lateks dituang di atas lapisan tipis kaca film membentuk film lateks. Film lateks kemudian diuji sifat mekaniknya seperti kekuatan tarik dan perpanjangan putus. Vulkanisasi lateks dengan belerang digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik film lateks yang divulkanisasi menggunakan radiasi berkas elektron lebih rendah dibandingkan vulkanisasi dengan belerang. Lateks iradiasi dengan mesin berkas elektron membentuk ikatan silang hanya di lapisan permukaan sehingga tidak dapat meningkatkan sifat mekanik keseluruhan barang jadi lateksnya.

Page 1 of 3 | Total Record : 24


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue JPK : Volume 41, Nomor 1, Tahun 2023 JPK : Volume 40, Nomor 2, Tahun 2022 JPK : Volume 40, Nomor 1, Tahun 2022 JPK : Volume 39, Nomor 2, Tahun 2021 JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021 JPK : Volume 38, Nomor 2, Tahun 2020 JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020 JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 More Issue